Dalam perjalanan hidup, kita selalu bertemu dengan dua sisi yang berlawanan. Baik dan buruk. Maju dan mundur, gagal dan sukses. Tapi sebagai manusia, tentu kita ingin mendapatkan yang terbaik.
Berbicara mengenai kesuksesan, setiap orang punya potensi untuk sukses. Kesuksesan milik orang selalu bekerja keras dan berdoa, karena semua orang punya kesempatan yang sama untuk meraih sukses.
Ketiga wanita ini sudah membuktikan bahwa tak ada yang bisa menghentikan langkah mereka menggapai impian. Bak Ibu Kartini yang selalu memperjuangkan kaumnya, ketiga wanita hebat ini mampu berprestasi layaknya pria. Bahkan sosok wanita-wanita ini berhasil mencuri perhatian dunia. Kisah mereka semoga dapat menginspirasi kita semua.
Marissa Mayer, CEO Yahoo!
Muda, pintar, dan berdedikasi tinggi, Marissa menjadi salah satu role modelbagi kaum perempuan di seluruh dunia. Namanya tercatat sebagai salah satu wanita sukses termuda yang kini menjabat sebagai CEO kelima di perusahaan internet raksasa, Yahoo!.
Perempuan kelahiran Wausau, Winconsin, 39 tahun silam ini menjadi bukti bahwa gender bukanlah sebuah penghalang untuk mendapatkan posisi yang selama ini didominasi pria. Kecerdasan dan kerja keras menjadi dua hal yang tak dilepaskan perempuan yang namanya masuk sebagai wanita paling berpengaruh versi majalah Fortune di tahun 2011.
Sebelum bergabung dengan Yahoo!, Marissa berkarier di Google selama 13 tahun dan menjadi insinyur perempuan pertama yang bekerja untuk Google. Ketika memutuskan bekerja untuk Google, Marissa menolak 13 perusahaan yang “melamarnya” saat lulus dari Stanford University.
Hingga akhirnya di tahun 2009, Marissa memutuskan pindah ke perusahaan saingan terberat Google, yaitu Yahoo!. Ketika Mayer memutuskan bergabung dengan Yahoo!, kondisi perusahaan sedang dilanda penurunan harga saham, PHK, dan penurunan pendapatan iklan.
Tapi di bawah kepemimpinannya, Yahoo! berhasil mencapai rekor baru dalam hal jumlah pengunjung bulanan. Jumlah pengunjung Yahoo! di September 2013 tercatat sampai 800 juta pengguna internet.
Karen Agustiawan, CEO dan Presiden Direktur Pertamina
Semakin tak terhitung jumlah perempuan yang mampu memimpin di sebuah perusahaan bergengsi. Karen Agustiawan menjadi salah satunya. Lulusan Institut Teknologi Bandung ini menjabat CEO dan Presiden Direktur PT. Pertamina (Persero).
Karen mengambil alih kendali Pertamina dari pendahulunya, Ari H. Soemarno, di tahun 2009 dan membuat sejarah dengan menjadi CEO perempuan pertama sekaligus termuda di perusahaan minyak dan gas milik pemerintah ini. Dengan pengalaman di industri minyak dan gas selama 25 tahun, tak heran jika perempuan kelahiran Bandung ini menempati posisi pucuk pimpinan Pertamina.
Sarjana Teknik Fisika ini memulai karier bekerja di Mobil Oil Indonesia, kemudian sempat bergabung Halliburton Indonesia di tahun 2002. Namanya pun masuk ke dalam jajaran 50 Most Powerful Women in Bussiness versi majalah Fortune Global.
Kemampuan dan strateginya tak perlu diragukan. Di tangan dinginnya, Karen mampu mencetak rekor laba senilai US$ 2,7 miliar di tahun 2012. Angka ini menunjukkan kenaikan hingga 15 persen dari tahun sebelumnya dan menjadi pencapaian tertinggi sepanjang sejarah Pertamina.
Susi Pudjiastuti, CEO Susi Air
Berbeda dengan Marissa dan Karen, jalan hidup wanita satu ini memang berliku-liku. Tapi, Susi Pudjiastuti membuktikan bahwa ia mampu menggapai impiannya setinggi langit.
Susi memulai kariernya sebagai penjual ikan sederhana di Pangandaran, Jawa Barat, dengan modal pas-pasan dia merintis usaha ekspor hasil laut ke Jepang. Alhasil dia memperoleh pendapatan miliaran dolar setiap bulan. Padahal wanita Jawa ini tak menamatkan bangku SMA.
Kesuksesan “di air” menjalar “ke udara”. Ide gila memiliki pesawat untuk memudahkan bisnis ekspor ikannya menjadi awal ketenaran Susi Air. Ketika bencana tsunami Aceh, Susi terbang ke Aceh untuk memberikan bantuan bagi para korban bersama suaminya, Christian von Strowberg, seorang pilot.
Pesawat yang dibawanya akhirnya disewa sebuah lembaga non-pemerintah guna kepentingan membantu korban tsunami Aceh selama hampir dua tahun. Dari uang penyewaan pesawat tersebut, Susi membeli satu pesawat lain.
Dari sinilah cikal bakal Susi Air. Perkembangan bisnis sewa pesawat milikinya terus berkembang. Sejak tahun 2004, Susi Air menjadi maskapai yang melayani rute-rute di berbagai daerah terpencil. Susi memiliki obsesi bahwa Susi Air menjadi maskapai besar dan terkemuka di Indonesia dalam lima sampai 10 tahun ke depan, dan dapat melayani masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Masih banyak sosok wanita yang berprestasi di dunia dan mungkin Anda bisa menjadi salah satunya. Selamat Hari kartini bagi seluruh wanita di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Karena Telah Berkomenar Dengan Baik