Dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, seddiam nonumy eirmod tempor. invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadip- scing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur.
 

Kebudayaan Suku Sunda

Suku Sunda 


Letak geografis
Luas daerah Jawa Barat (Ranah Pasundan)  mencapai 4417.000 ha atau sekitar 35% dari luas pulau Jawa dan Madura. Letak geografis berdasarkan garis lintang berada pada 5º 50’ lintang utara - 7º 60’ lintang selatan dan 104˚ 48’ bujur barat - 108˚ 48’ Bujur timur.
Suku Sunda berdiam di wilayah Jawa Barat dengan luas 46.300.km2. Daerahnya berbatasan dengan:
a.    Laut Jawa dan DKI Jakarta di sebelah utara.
b.    Samudera Hindia di sebelah selatan.
c.    Selat Sunda di sebelah barat dan Provinsi Jawa Tengah di sebelah timur

Sejarah suku sunda
Sejarah suku sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau jawa Indonesia yang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan Lampung. Suku sunda merupakan etnis kedua terbesar di indonesia.sekurang –kurangnya 15,41% penduduk indonesia merupakan orang sunda.
Suku Sunda dapat dibedakan menjadi dua masa yakni: Jaman Praehistori dan Jaman Histori.Demikian pula peninjauan terhadap sejarah Tanah Sunda atau Pasundan yang kini dikenal dengan Jawa Barat pada Jaman Praehistori dari masa ini tidak terdapat peninggalan-peninggalan yang terang berupa tulisan baik pada batu,daun lontar atau kuningan dan lain sebagainya.Jaman histori Sunda dimulai sejarahnya dengan adanya batu bertulis di sungai Ciaeuruten,Bogor yang menyatakan adanya suatu kerajaan Hindu bernama Tarumanegara.
Stratifikasi Dalam Masyarakat Sunda
Masyarakat Sunda mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat. Nilai individu sangat tergantung pada penilaian masyarakat. Dengan demikian, dalam pengambilan keputusan, seperti terhadap perkawinan, pekerjaan, dll., seseorang tidak dapat lepas dari keputusan yang ditentukan oleh kaum keluarganya. Dalam masyarakat yang lebih luas, misalnya dalam suatu desa, kehidupan masyarakatnya sangat banyak dikontrol oleh pamong desa. Pak Lurah dalam suatu desa merupakan “top leader” yang mengelola pemerintahan setempat, berikut perkara-perkara adat dan keagamaan.
Perbedaan status di antara kelompok elite dengan masyarakat umum dapat terjadi berdasarkan status kedudukan, pendidikan, ekonomi, prestige sosial dan kuasa. Robert Wessing, yang telah meneliti masyarakat Jawa Barat mengatakan bahwa ada kelompok “in group” dan “out group” dalam struktur masyarakat. Kaum memandang sesamanya sebagai “in group” sedang di luar status mereka dipandang sebagai “out group.
Tata Bahasa SuNDA
Bahasa Sunda mengenal tingkatan dalam bahasa, yaitu :
a.Bahasa Sunda lemes (halus) yaitu dipergunakan untuk berbicara dengan orang tua, orang yang dituakan atau disegani.
Contoh : "Bapa tos tuang teu acan?"
(Bapa sudah makan belum?")
 b.Bahasa Sunda sedang yaitu digunakan antara orang yang setaraf, baik usia maupun status sosialnya.
            contoh : "Abdi mah parantos neda tadi di réstoran."
(Saya sudah makan tadi di restoran.)
 c.Bahasa Sunda kasar yaitu digunakan oleh atasan kepada bawahan, atau kepada orang yang status sosialnya lebih rendah.
Contoh : "Kuring mah tadi dahar jeung asin peda."
(Saya tadi sudah makan sama asin peda.)

Kebudayaan dan Kesenian Suku Sunda
Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan. Kebudayaan- kebudayaan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :
Kesenian Kirab Helaran
Kirab helaran atau yang disebut sisingaan adalah suatu jenis kesenian tradisional atau seni pertunjukan rakyat yang dilakukan dengan arak-arakan dalam bentuk helaran. Pertunjukannya biasa ditampilkan pada acara khitanan atau acara-acara khusus seperti ; menyambut tamu, hiburan peresmian, kegiatan HUT Kemerdekaan RI dan kegiatan hari-hari besar lainnya

Pencak Silat Cikalong
Pencak silat Cikalong tumbuh dikenal dan menyebar, penduduk tempatan menyebutnya “Maempo Cikalong”. Khususnya di Jawa Barat dan diseluruh Nusantara pada umumnya, hampir seluruh perguruan pencak silat melengkapi teknik perguruannya.

Seni Tari
Ø  Tari Jaipongan
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah modern karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu.Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh
seorang, berpasangan atau berkelompok.Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan.


Seni Musik dan Suara
Dalam memainkan Degung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari. Dibawah ini salah salah satu lagu daerah Sunda :
ü  Bubuy Bulan
ü  Es Lilin
ü  Manuk Dadali
ü  Tokecang
ü  Warung Pojok

Wayang Golek
Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Dalam Wayang Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot. Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton.

Kesenian Kuda Renggong
Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara penyajiannya yaitu, seekor kuda atau lebih di hias warna-warni, budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut, Budak sunat tersebut dihias seperti seorang Raja atau Satria, bisa pula meniru pakaian para Dalem Baheula, memakai Bendo, takwa dan pakai kain serta selop.

Alat Musik
v Calung
Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan memukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).

v Angklung
Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional

v Kecapi Suling
Kacapi Suling adalah salah satu jenis kesenian Sunda yang memadukan suara alunan Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda. Kacapi Suling berkembang pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru Parahiangan Jawa Barat dan seluruh dunia.

Sistem Mata Pencaharian
Suku Sunda umumnya hidup bercocok tanam. Kebanyakan tidak suka merantau atau hidup berpisah dengan orang-orang sekerabatnya.                       
Adapun mata pencaharian masyarakat Sunda dapat dibedakan menjadi :
a)     Bidang perkebunan, seperti tumbuhan teh, kelapa sawit, karet, dan kina.
b)     Bidang pertanian, seperti padi, palawija, dan sayur-sayuran.
c)     Bidang perikanan, seperti tambak udang, dan perikanan ikan payau.
        Selain bertani, berkebun dan mengelola perikanan, ada juga yang bermata pencaharian sebagai pedagang, pengrajin, dan peternak.

SISTEM KEKERABATAN
   Sistem keluarga dalam suku Sunda bersifat parental, garis keturunan ditarik dari pihak ayah dan ibu bersama. Dalam keluarga Sunda, ayah yang bertindak sebagai kepala keluarga. Ikatan kekeluargaan yang kuat dan peranan agama Islam yang sangat mempengaruhi adat istiadat mewarnai seluruh sendi kehidupan suku Sunda.Dalam suku Sunda dikenal adanya pancakaki yaitu sebagai istilah-istilah untuk menunjukkan hubungan kekerabatan. Dilihat dari sudut ego, orang Sunda mengenal istilh tujuh generasi keatas dan tujuh generasi ke bawah, antara lain yaitu :       
v 7 generasi keatas : Kolot, Embah, Buyut, Bao, Janggawareng, Udeg-udeg,           Gantung siwur
v 7 generasi kebawah  :  Anak, Incu, Buyut, Bao, Janggawareng, Udeg-udeg, Gantung siwur

Peralatan dan Perlengkapan suku sunda
Sistem peralatan masyarakat sunda terdapat pada senjata tradisionalnya yaitu kujang. Senjata seperti kujang ini disimpan sebagai pusaka yang digunakan untuk melindungi rumah dari bahaya dengan meletakkan di atas tempat tidur .
Secara umum, Kujang mempunyai pengertian sebagai pusaka yang mempunyai kekuatan tertentu yang berasal dari para dewa (Hyang), dan sebagai sebuah senjata, sejak dahulu hingga saat ini Kujang menempati satu posisi yang sangat khusus di kalangan masyarakat Jawa Barat (Sunda). Sebagai lambang atau simbol dengan nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, Kujang dipakai sebagai salah satu estetika dalam beberapa lambang organisasi serta pemerintahan.  Dengan perkembangan kemajuan, teknologi, budaya, sosial dan ekonomi masyarakat sunda, kujang pun mengalami perkembangan dan pergeseran bentuk, fungsi dan makna. Dari sebuah peralatan pertanian, kujang berkembang menjadi sebuah benda yang memiliki karakter tersendiri dan cenderung menjadi senjata yang bernilai simbolik dan sakral.Berdasarkan fungsi kujang terbagi menjadi empat antara lain, Kujang Pusaka ( lambang keagungan dan perlindungan keselamatan), Kujang Pakarang (untuk berperang), Kujang Pangarak (sebagai alat upacara), Kujang Pamangkas ( sebagai alat berladang).

Sistem Kepercayaan/Religi Suku Sunda
Pada saat ini sebagian besar masyarakat Sunda menganut agama Islam. Selain Islam juga terdapat penganut Katolik, Kristen, Hindu, dan Buddha. Dalam masyarakat Sunda mengenal tahap kehidupan seseorang yang ditandai dengan berbagai upacara dan selamatan, seperti: acara perkawinan, turun tanah, kelahiran, dan sunatan.
Selamatan dipimpin oleh modin desa (guru ngaji) yang diawali dengan al-Fatihah dan diakhiri juga dengan pembacaan surah al-Fatihah. Hidangan selamatan tidak jauh berbeda dengan adat Jawa, yaitu berupa tumpeng.

Sistem Pengetahuan dan Teknologi
Masyarakat Sunda
Masalah pendidikan dan teknologi di dalam masyarakat suku Sunda sudah bisa dibilang berkembang baik.Ini terlihat dari peran dari pemerintah Jawa Barat. Pemerintah Jawa Barat memiliki tugas dalam memberikan pelayanan pembangunan pendidikan bagi warganya, sebagai hak warga yang harus dipenuhi dalam pelayanan pemerintahan. Visi Pemerintah Jawa Barat, yakni “Dengan Iman dan Takwa Jawa Barat sebagai Provinsi Termaju di Indonesia dan Mitra Terdepan Ibukota Negara Tahun 2010″ merupakan kehendak, harapan, komitmen yang menjadi arah kolektif pemerintah bersama seluruh warga Jawa Barat dalam mencapai tujuan pembangunannya.
Secara sosiologis-antropologis, falsafah kehidupan masyarakat Jawa Barat yang telah diakui memiliki makna mendalam adalah cageur, bageur, bener, pinter, tur singer. Cageur mengandung makna sehat jasmani dan rohani. Bageur berperilaku baik, sopan santun, ramah, bertata krama. Bener yaitu jujur, amanah, penyayang dan takwa. Pinter, memiliki ilmu pengetahuan. Singer artinya kreatif dan inovatif.
Rumah Adat Sunda
Dalam masyarakat Sunda buhun (kuno) dikenal beberapa jenis bangunan rumah, Pada umumnya bangunan rumah adat sunda bentuknya panggung, yang kaki-kakinya (tatapakan, istilah sunda) terbuat dari batu persegi (balok) dalam bahasa Sunda disebut batu tatapakan. Untuk tihang (tiang) mengunakan kayu. Bagian bawah/lantai menggunakan papan kayu atau palupuh/talupuh dari bambu. Dindingnya memakai anyaman bambu (bilik) atau papan kayu. Perbedaannya terlihat pada bagian atas/atap (suhunan), antara lain:
1.      Suhunan jolopong, yaitu bentuk bangunan yang atapnya (suhunan) memanjang sering disebut suhunan panjang atau gagajahan.
2.      Parahu kumureb, yaitu bentuk bangunan rumah yang atapnya (suhunan) membentuk perahu terbalik (telungkup).
3.      Julang ngapak, yaitu bentuk bangunan rumah yang suhunan bagian sisi kiri kanan agak melebar ke samping. Ada juga yang menyebutnya memakai sorondoy. Apabila di lihat dari arah depan seperti burung yang sedang terbang.
4.      Badak heuay, yaitu bentuk bangunan seperti saung tidak memakai wuwung sambungan atap (hateup) depan dengan belakang seperti badak sedang membuka mulutnya (menguap, arti sunda heuay).
5.      Tagog anjing, yaitu bentuk bangunan mirip dengan bentuk badak heuay, tetapi ada sambungan kebagian depan dan sedikit turun. Jadi bangunannya tekuk (ngeluk) seperti anjng jongkok.
6.      Capit gunting, yaitu bentuk bangunan rumah yang atap (suhunan) bagian ujung belakang atas dan depan atas menggunakan kayu atau bambu yang bentuknya menyilang dibagian atasnya seperti gunting.
Pakaian Adat
v Pria :
·        Terdiri dari baju jas dengan kerah menutup leher yang biasa disebut dengan JAS TAKWA.
·        Kain batik atau lebih dikenal dengan nama KAIN DODOT dengan motif bebas.
·        Celana panjang yang sewarna dengan JAS TAKWA
·        Penutup kepala / BENDO
·        Kalung
·        Sebilah keris yang terselip di belakang pinggang
·        Alas kaki atau selop
·        Rantai kuku macan atau jam rantai sebagai hiasan JAS TAKWA



v Wanita :
·        Baju kebaya motif polos dengan hiasan sulam atau manik-manik
·        Kain batik atau disebut juga KAIN KEBAT DILEPE.
·        Ikat pinggang, biasa disebut BEUBEUR yang fungsinya untuk mengancangkan kain KEBAT DILEPE
·        Selendang, biasa disebut KAREMBONG yang berfungsi sebagai pemanis.
·        Beberapa hiasan kembang goyang yang menghiasi bagian atas kepala serta rangkaian bunga melati yang menghiasi sanggul rambut
·        kalung
·        Alas kaki / selop yang warnanya sama dengan warna kebaya

Makanan KHAS SUNDA
Masakan khas sunda zaman dahulu ternyata memiliki rasa pedas yang dominan. Sebab hampir di setiap masakan sayur maupun daging olahan para orangtua zaman dahulu selalu menggunakan cabai sebagai bumbu. Kalaupun tidak memakai bumbu pedas, pastilah ada sambal yang dihidangkan bersama lalaban segar.  Contoh : nasi tutug.
Minuman KHAS SUNDA
Bajigur adalah sebuah minuman ringan panas khas masyarakat sunda  di jawa barat yang biasanya dinikmati pada pagi hari atau pada malam yang dingin sebagai minuman penghangat dan penyegar dikala cuaca dingin. Seperti halnya minum kopi, Bajigur biasa dinikmati dengan tambahan makanan ringan, seperti lontong, jagung rebus dan pisang kukus. Minuman bajigur terbuat dari santan, gula merah, daun pandan sebagai pelengkap aroma dan air. Kemudian semua bahan itu direbus bersama-sama dan siap untuk dihidangkan.
Baca Juga :
Geografis Suku Sunda

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Karena Telah Berkomenar Dengan Baik